Derajat Derajat Manusia
Tahun ajaran baru
Berbincang mengenai jenjang pendidikan aku Jadi mengingat sesuatu.
Kita perhatikan manusia begitu giat untuk naik kelas setiap tahun, mereka belajar untuk lulus ujian akhir semester. Begitu juga ketika mereka ingin naik ke bangku perkuliahan, mereka rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan sebagian harta untuk dapat meraihnya. Satu hal yang perlu kita harus garis bawahi adalah, itu adalah dunia. Ya, dunia yang Allah katakan bahwa :
"Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya" (QS Ali Imron : 185)
Sekarang mari kita bicarakan perihal yang lebih baik dari itu semua, yaitu akhirat yang kekal dan abadi. Hamba Allah yang cerdas adalah mereka yang menjalani hidup, dalam tiap detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun berharap dengan itu Allah naikkan derajat mereka di akhirat nanti. Maksudnya Apa?
Beramal soleh setiap waktu.
Mukmin yang cerdas sangat takut, bila bila derajatnya yang tadinya tinggi akhirnya turun karena maksiatnya. Kita semua masing -masing bisa bayangkan bahwa kita sedang berjalan menuju Allah.
Kita lihat ada mereka yang tinggi derajatnya akibat amal baiknya. Sebaliknya ada mereka yang derajatnya rendah akibat amal buruknya. Mereka yang tinggi derajatnya dari kita mungkin saja usianya lebih tua, karena ia mendahului kita dalam amal kebajikan. Namun, sekarang saksikan disisimu saat ini ada seorang anak berusia 10 tahun, dan ia telah menghafal alquran secara sempurna! Tidakkah kita malu?? Atau merasa terpacu?? Atau katakanlah ada seorang anak dibangku SD telah mampu menghafal hadist - hadist Rasulullah صلى الله عليه و سلم !
Katakan pada diri masing - masing: "apa yang menyebabkan mereka di usia muda mendapat kemuliaan yang begitu besar?". Jawabannya yaitu, ilmu.
Ketahuilah sesungguhnya dengan ilmu derajat
seseorang akan diangkat. Allah berfirman :
( يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ )
[سورة المجادلة 11]
"niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat."
Maka kenikmatan apalagi yang menandingi kenikmatan hidayah islam dan mempelajari islam itu sendiri?
Simak kisah berikut ini.
Saksikanlah bagaimana Allah menaikkan derajat orang berilmu didunia sebelum di akhirat. Dan sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa di akhirat itu lebih utama dan lebih abadi.
Tersebutlah, Sulaiman bin Abdul Malik, seorang Khalifah kaum muslimin dan salah seorang raja agung yang pernah bertahta di muka bumi sedang berthawaf di sekeliling Ka’bah. Kemudian Khalifah berjalan menuju seseorang , lalu dia mendapatinya masih melaksanakan shalat, khusyu’ di dalam ruku’dan sujudnya. Ketika orang itu telah selesai dari shalatnya, dia menoleh ke arah dimana Khalifah berada. Lalu Sulaiman bin Abdul Malik, sang khalifah, memberi salam dan orang itu membalasnya. Ketika Khalifah telah selesai mengajukan pertanyaannya, beliau mengucapkan, “Mudah-mudahan Allah membalas anda dengan kebaikan,” dan beliau berkata kepada kedua putranya, “Berdirilah,” lalu keduanya berdiri. Maka Sulaiman berkata kepada putranya, “Orang yang telah kamu lihat -wahai anakku-dan yang kamu lihat kita tunduk di depannya inilah ‘Atha’bin Abi Rabah, pemilik fatwa di Masjid Haram dan pewaris Abdullah bin Abbas di dalam kedudukan yang besar ini.” Kemudian Khalifah melanjutkan perkataannya, “Wahai anakku, tuntutlah ilmu, karena dengan ilmu orang rendah akan menjadi mulia, orang yang bodoh akan menjadi pintar dan budak-budak akan melebihi derajat raja.”
Bersemangat dalam menuntut ilmu! Ingat, derajat orang berilmu dapat mengalahkan derajat manusia - manusia mulia bahkan raja!
Semoga Allah memberikan taufiqNya pada kita semua untuk menuntut ilmu agamanya, sehingga kita termasuk orang orang yang dinaikkan derajatnya.
Aamiin ya Rab.
Pekanbaru kota bertuah
13 Dzulhijjah 1439 H
Aozora.F
Komentar
Posting Komentar