Ialah Kebahagiaan

Seluruh yang hidup


memiliki kebutuhan. Kebutuhan makanan, minuman, pakaian, rumah, dan hal lainnya. 
Bila kita lapar kita membutuhkan makanan. Bila kita haus kita membutuhkan minuman, begitu seterusnya. 

Ketahuilah ada sebuah kebutuhan, kebutuhan yang sangat penting. Apabila ia kita berikan kepada orang lain, maka akan kembali kepada kita dengan berlipat-lipat ganda dari sebelumnya. 

Ia adalah kebahagiaan.

Ada sebuah perkataan indah berlantunkan: 

"كُلُّ فَرحَةٍ تَصنَعُها لِغَيرِكَ  سَتَعُودُ لَكَ وَ هِي أَجمَل"
Setiap kebahagiaan yang engkau berikan kepada hati orang lain, maka ia akan kembali padamu dan kebahagiaan itu lebih indah

 Sebuah kisah yang diceritakan.

Seorang anak ( sebut saja saad) pergi berbelanja ke sebuah supermarket, dan kebetulan ia melihat ada produk susu yang baru saja didistribusikan dan mendapat apresiasi baik dari banyak orang. Ia pun tertarik untuk membeli produk tersebut, ia pun sudah lama ingin membelinya. Saad pulang dengan bahagia menuju rumahnya. Ternyata ada seorang teman yang ingin mengunjunginya (sebut saja umar). Tatkala Umar masuk dan telah lama berada dirumah Saad, Umar meminta izin keluar untuk sebuah urusan. Tinggallah Saad sendirian dirumahnya. Ia ingat bahwa saudaranya Umar sedang berpuasa, maka iapun mencari -cari sesuatu untuk ia berikan. Namun, ia melihat tidak ada yang pantas ia berikan kepada seorang tamu selain susu yang baru saja ia beli. Cukup lama ia pandangi susu tersebut, ia merasa berat ,namun ia ingat pesan ibundanya.
Jika kamu mau memberikan sesuatu kepada seseorang, berikanlah yang terbaik, dan yang paling kamu sukai.
Maka ia pun memasukkan susu tersebut kedalam tas Umar. Dengan berharap mendapat pahala orang yang berpuasa pula. Sampai beberapa waktu, tibalah Umar dan ia segera pamit karena masih ada urusan. Saad tersenyum melepas kepergian temannya itu. Saad merasa bahagia telah memberikan susu itu tanpa sepengetahuan Umar. Ketika Saad masuk kedalam rumahnya, ia melihat ada sebuah bungkusan yang dibawa Umar tadi tatkala akan pergi. Saad pun membuka bungkusan itu. Saad terdiam beberapa saat, seolah tak percaya. Didalamnya ada sebuah kotak berisi roti yang paling ia sukai, kemudian juga ada buah -buahan yang sangat jarang ia beli karena cukup mahal harganya. Saad bergumam : 

Sungguh balasan dari Allah itu lebih baik dan utama. Betapa cepatnya Allah membalas kebaikan dengan kebaikan. Aku hanya memberikannya sebuah susu!
Begitulah, ketika kita memberikan sesuatu yang sangat kita cintai, sangat kita inginkan, sangat kita butuhkan kepada orang lain, maka Allah akan gantikan dengan yang lebih dari itu berlipat -lipat ganda.

Allah ta'ala berfirman:


Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.

Mungkin banyak yang mencari -cari bagaimana caranya merasakan kebagiaan. Ketahuilah bahwa tidak semua yang kaya bahagia, sabagaimana yang miskin semuanya merana. Terkadang kebahagiaan justru kita dapatkan didalam kebahagiaan orang lain.
Jangan berfikir dengan berbagi kebahagiaan akan mengurangi kebahagiaan kita, sekali kali jangan!

Islam ini adalah agama yang penuh keselamatan. Sebarkanlah bibit - bibit kebahagiaan maka engkau akan memetik buah lebih manis dari mereka.
Apalagi bagi mereka yang sekarang berada dilingkungan sekolah. Ada banyak hal yang sangat sederhana yang bisa dilakukan untuk membahagiakan orang lain.
Misalnya dengan menuliskan secarik kertas bertuliskan :
Selamat pagi wahai pemenang! 
Atau,
Aku yakin kamu bisa! Allah bersama hambaNya!
Pernah mendapatkan surat surat kecil seperti ini? Sederhana namun begitu membahagiakan. Itu menandakan ada mereka yang peduli dengan kita. Kita tidak tahu apa yang menimpa sahabat kita tatkala dikelas. Yang terlihat adalah ia tidak bersemangat dan banyak diam. Kita bisa dekati dia, ajak bicara. Atau selipkan di tasnya sebungkus permen atau apapun yang ia suka dan tuliskan:

ابتسم  أنت جميل 

Bukankah kita telah mendengarkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
“Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699).
Bukan hanya sampai disana

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا

“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al Jaami’ no. 176).


Selamat menebar kebahagiaan. 
Menjadi cahaya mentari yang menerangi dunia disiang hari. Menjadi temeram rembulan yang menjadi petunjuk pada waktu malam.
Selamat merasakan kebahagiaan tanpa batas.


Pekanbaru kota bertuah 
15 Dzulhijjah 1439 H
Aozora .F 

Komentar

Postingan Populer