Kamu Berbeda dengan Mereka



Hari itu..
Seperti biasa dia duduk disebelahku sambil bercerita dengan semangatnya. Mungkin bukan semangat akan apa yang ada didalam ceritanya, namun karena ia bahagia menghabiskan waktu bersamaku.

"Kalau sudah sibuk begini susah rasanya untuk mencari waktu menghapal"
Dia memulai ceritanya.
"Jadi gimana dong?"
Aku sangat tahu dia begitu hobbi menghapal hadist. Dia mulai menghapal sejak 3 tahun yang lalu. Aku yakin dia pasti akan korbankan apa saja untuk bisa menghapal seluruh hadist Bukhari dan Muslim, namun kali ini aku tak tahu apa lagi rencananya.
Semenjak 3 tahun yang lau ia selalu habiskan liburan musim panas untuk menghapal hadist. Tak tanggung tanggung ia berhasil menyelesaikan jilid per jilid setiap liburan. Mulai dari yang targetnya 15 halaman per hari sampai 25 halaman per hari. Aku kadang seolah tak percaya dengan apa yang telah ia lewati.  Sungguh luar biasa perjuangannya menaklukkan hadist hadist itu.
Satu hal, sekarang sedang tidak liburan, namun ia ingin menyelesaikan target terbarunya yaitu jilid ke 3 dan ke 4. Aku bertanya - tanya apa lagi yang akan dia korbankan untuk menghapal hadist kali ini?
"Ana coba korbankan waktu tidur ana"
Aku tahu keadaannya saat ini sungguh berbeda dari sebelumnya, karena dia sudah memiliki kewajiban baru. Mungkin satu-satu nya cara yang tersisa hanya itu.
"Ana ingat kata guru ana, ketika waktumu sudah terasa sangat sempit maka korbankan waktu tidurmu"
Ya, al quran dan hadist benar benar berhak mendapatkan perjuangan sebesar itu.
Dia kembali melanjutkan ceritanya.
"Ana bangun tengah malam untuk menghapal dan setoran, karena waktu malam disaat semua orang tidur, lebih tenang, walau sebenarnya ada rasa kantuk yang sangat berat, namun harus dilawan"
Semua itu ia lakukan setiap malamnya, kadang aku suka membuka chat kita dan kutemukan last seen nya adalah tengah malam yang berarti tadi malam dia setoran. Namun tak semua perkara bisa berjalan dengan mulus.

"Kenapa sedih?" tanyaku.
"Ana gak bangun semalam untuk hapalan, ana takut gak selesai target. Kalau kaya gini terus ana gak yakin bisa"
Begitulah jatuh bangun dalam menghapal, aku selalu menyemangatinya untuk terus menghapal.
"Target anti selesai kapan?"
"November"
"Nah jangan menyerah ayo menghapal lagi"

Setiap ia pergi mengunjungiku selalu saja ada kitab hadist didalam tasnya.
"Anti selalu bawa buku hadist ini?"
"Iya, mana tahu nanti sempat ngapal kan"
Jangan kalian bayangkan buku hadistnya hanya 70 atau 100 halaman, buku hadistnya itu sangatlah tebal yang kira kira 500an halaman dan itu selalu ia bawa kemana- mana.
Walau begitu ia tak keberatan sama sekali

Begitulah ketika hadist sudah menjadi separuh jiwanya.
Menjadi teman dalam sepinya.
Menjadi pelipur duka dan laranya.
Tiada hari yang berlalu melainkan ada hadist yang mewarnainya.

Tak jarang ia bercerita kepadaku tentang serangkaian ujian yang ia hadapi. Sampai aku berfikir betapa kuatnya ia melewati itu semua. Aku pernah bertanya padanya:
"Kalau anti sedih gitu, apa yang anti lakukan?"
Jawabannya
"Ana ngaji, kadang hati jadi lebih tenang, atau sibuk aja menghapal hadist biar gak kepikiran"
Sekali lagi aku benar benar dibuat takjub dengan rutinitas sahabatku yang satu ini. 
Aku berfikir, tak heran Allah memberikannya ujian bertubi tubi seoah tiada henti, karena Allah tahu ia sudah punya kunci untuk membuka pintu menuju jalan keluar dari masalah masalahnya.
Lihatkan bagaimana tatkala ia bersedih Al quran menjadi penyejuk hatinya?
Ketika sepi datang ia mulai menghapal hadist walau sampai bergadang?

Kembali ke ujian ujian yang ada didalam hidupnya.
"Ana salut sama anti, anti bisa tenang menjalaninya. Ana gak tahu kalau ana diposisi anti"
"Iya anti tahu sendiri hidup ana penuh lika liku sejak dulu. Doain ana ya biar ana kuat"
Rasanya ingin aku katakan padanya:
"Kamu tahu sahabatku...
KAMU BERBEDA DENGAN MEREKA!"

Kenapa kamu diuji terus? Karena kamu pantas untuk naik kelas
Kenapa kamu harus sabar terus? Karena kamu pantas menerima kejutan besar
Benar saja.
Ketika dauroh hadist terakhir yang ia ikuti Allah memberinya kejutan besar.

Siang itu dia mengirimiku foto.
"Ada acara apa ni?"
"Haflah, karena kami sudah selesai dauroh"
"Wah maa syaa Allah, nanti kirim foto fotonya yaa"

Tak lama kemudian, satu foto masuk.
"Ana gak nyangka bakal dapat ini"
Segera saja aku buka foto tersebut dan kulihat dirinya berdiri tersenyum sambil memegang plakat penghargaan bertuliskan: 
HADIAH UMROH

"Ana gak pantas dapat ini, ana gak ikut dauroh full"
"Maksudnya?''

Jadi sebenarnya dauroh ini waktunya 1 bulan kira kira, nah ternyata karena suatu hal sahabatku ini terpaksa pulang dan tidak melanjutkan dauroh.
"Padahal ana sudah menunggu kesempatan dauroh ini selama setahun penuh, tapi harus pulang kerumah karena ada suatu hal. Dan akhirnya ana lanjut menghapal di rumah sampai akhirnya selesai 1 jilid"
Luar biasa dia menghapal dirumah, walau pun begitu dia tetap bisa selesai.
Ia lanjutkan.
"Ketika tahu akan ada acara haflah, ana diundang datang. Sebenarnya gak enak mau datang karena ana gak  ikut sampai selesai"
Dan siapa sangka, kedatangannya hari itu di tempat dauroh menjadi moment berharga dalam hidupnya. Aku bisa merasakan kebahagiaannya walau disertai air mata.
Aku tahu perjuangannya selama ini untuk hadist hadist.
Aku tahu bagaimana jatuh bangunnya ia untuk istiqomah menghapal.
Aku tahu betapa ia cinta dengan hadist sehingga apapun akan dia korbankan.
Namun, Allah maha tahu dengan isi hatinya.
Allah maha tahu apa yang akan Ia siapkan untuk hamba piihanNya.
Allah maha tahu apa balasan terbaik untuknya.

Selamat sahabat,
kamu memang berbeda dengan mereka.
Mungkin kamu melewati masa masa tersulit dalam hidupmu, namun yakinlah Allah sedang mempersiapkan kejutan terbaik untukmu.
Kamu mungkin hanya perlu bersabar sehari, atau seminggu, sebulan, atau seumur hidupmu dan ingatlah itu hanya sementara dibandingkan kebahagiaan hakiki diakhirat kelak.
Semua kesedihan di dunia yang kita dapati dan kita lalui dengan sabar, maka kita akan begitu bahagia melihat buah kesabaran kita di akhirat.
dikatakan:
"Andaikan seluruh hidupku dipenuhi dengan kesedihan dan cobaan niscaya itu lebih aku sukai"
karena ia melihat betapa dahsyatnya pahala kesabaran.
Betapa spektakulernya dosa dosa terhapus karena musibah dan ujian.
Sungguh bila kita bisa memetik buah dari kesabaran saat ini, niscaya semua orang akan membeli kesedihan dan menanam bibit kesabaran sebanyak-banyaknya.

ketika.. KAMU BERBEDA DENGAN MEREKA
Itu bukanlah masalah, karena Allah sendiri menyuruh RasulNya untuk tidak melihat kepada perhiasan dunia yang Ia bentangkan. 
Allah berfirman:
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ

Selengkapnya: https://www.dusturuna.com/quran/15-88/ | dusturuna.com

لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ Arab-Latin: Lā tamuddanna 'ainaika ilā mā matta'nā bihī azwājam min-hum wa lā taḥzan 'alaihim wakhfiḍ janāḥaka lil-mu`minīn Terjemah Arti: Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.

Referensi: https://tafsirweb.com/4238-surat-al-hijr-ayat-88.html
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.

Referensi: https://tafsirweb.com/4238-surat-al-hijr-ayat-88.html
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ

Selengkapnya: https://www.dusturuna.com/quran/15-88/ | dusturuna.com
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

Referensi: https://tafsirweb.com/4238-surat-al-hijr-ayat-88.html
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

Referensi: https://tafsirweb.com/4238-surat-al-hijr-ayat-88.html
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

Referensi: https://tafsirweb.com/4238-surat-al-hijr-ayat-88.html
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

Referensi: https://tafsirweb.com/4238-surat-al-hijr-ayat-88.html
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

Referensi: https://tafsirweb.com/4238-surat-al-hijr-ayat-88.html
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ

Referensi: https://tafsirweb.com/4238-surat-al-hijr-ayat-88.html
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.

Referensi: https://tafsirweb.com/4238-surat-al-hijr-ayat-88.html

ketika.. KAMU BERBEDA DENGAN MEREKA
Tak perlu bersedih dengan kesulitan dihadapanmu dan kebahagiaan di depan pelupuk mata mereka. Kenapa aku? Karena Allah sedang siapkan hadiah terbaiknya untukmu dan melihat apakah kamu pantas menerimanya atau tidak.
Kenapa ujianku tak berujung? Karena Allah itu maha pemurah dan maha pengasih. Allah suka memberimu dan tak akan pernah bosan mendengarkan curhatanmu.

ya.. kamu berbeda dengan mereka 
karena tidaklah sama antara terang dan gelap
siang dan malam
hidup dan mati
  dan begitulah cara Allah membedakan para hamba - hambaNya
kaum Allah angkat derajatnya
dan kaum Allah rendahkan mereka serendah rendahnya
dan ingat
derajat yang tinggi tidak diraih dengan santai santai

كما تدين تدان
sebagaimana kamu berbuat maka seperti itu pula kamu akan diperlakukan
Allah akan menjagamu sebagaimana engkau menjaga batasan- batasan Allah.
Allah akan mengingatmu sebagaimana engkau mengingat Allah.
Allah akan mendekat kepadamu sebagai mana engkau mendekat pada Allah


Aozora.F
Ibu kota Jakarta 
30 januari 2020

Komentar

Postingan Populer