In syaa Allah besok kita pulang

Saudariku..

Setiap manusia pasti memiliki ujian masing masing.

Mereka yang kaya, diuji dengan hartanya.
Mereka yang faqir, diuji dengan kefakirannya.
Mereka yang menjadi penuntut ilmu, diuji dengan ilnunya.
Begitu seterusnya.
Semua memiliki ujian masing masing.

Namun terkadang, dengan berbagai ujian diatas, tujuan nya tak lain adalah sebagaimana yang Allah firmankan di dalam alquran:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” 
(QS. Al Baqarah: 155)

Ya..
Allah berkata..
Kabar gembira itu untuk mereka yang bersabar..

Bukankah Rasulullah telah bersabda :

عجبا لأمر المؤمن، إن أمره كله خير، وليس ذاك لأحد إلا للمؤمن، إن أصابته سراء شكر، فكان خيرا له، وإن أصابته ضراء، صبر فكان خيرا له

“Sungguh menakjubkan perkara kaum mukmin, sesungguhnya semua perkaranya adalah baik, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia dianugrahi nikmat ia bersyukur dan itu baik baginya , jika ia tertimpa musibah ia bersabar maka itu baik baginya.” (HR. Muslim)

Inilah Rasul kita ..
Mari kali ini kita belajar bagaimana sosok Rasulullah صلى الله عليه و سلم  yang begitu tenang  dalam menghadapi cobaan, bahkan pada saat berperang.

Beliau tidak memperlihatkan kecemasan sehingga para sahabat ikut ketakutan, bahkan sebaliknya.

Rasulullah tetap tersenyum dalam kondisi yang amat sulit sekalipun. Beliau tersenyum dan tertawa di medan perang bersama para sahabat, tidak lain agar mereka melupakan luka yang diderita.

Yap..
Tersenyum :)
Bagaimana Rasulullah mempraktekkan sifat ini?

Mari simak kisah berikut ini!


Tatkala Rasulullah  صلى الله عليه و سلم  berada di Thaif, beliau bersabda kepada para sahabat: 


((إن قافلون غدا إن شآء الله))

" in syaa Allah besok kita pulang"


Para sahabat menanggapi : "Kami tidak akan kembali sampai berhasil menaklukkannya." Dan Rasulullah berseru menyemangati

((اغدوا على القتال))

" Jika demikian tekad kalian bersiap -siaplah besok pagi untuk berperang"

Maka para sahabat bertempur melawan penduduk Tha'if dengan gigih. Merekapun mengalami luka -luka. Kemudian Rasulullah kembali bersabda:

((إنا قافلون غدا إن شآء الله))

" In syaa Allah besok kita pulang"

Kali ini para sahabat terdiam, dan Rasulullah  tertawa. {HR. Bukhari dan Muslim}


Bukankah Rasulullah telah bersabda:

لا تَحقِرَنَّ مِنَ المَعْرُوف شَيْئًا، وَلَو أنْ تَلقَى أخَاكَ بوجهٍ طليقٍ 
{.رواه مسلم.}

" Janganlah kalian meremehkan kebaikan, walau sekedar bermanis muka saat bertemu saudaramu"

Rasulullah telah menyemangati kita untuk memperbanyak senyum, karena perkara mudah ini bernilai sedekah. Beliau bersabda:

((تبسُّمك في وجه أخيك لك صدقة))


" Senyum yang kamu berikan kepada saudaramu terhitung sedekah"


Rasulullah benar - benar guru terbaik. Beliau tidak hanya memerintahkan para sahabat untuk memperbanyak senyum, bahkan beliau tetap tersenyum dikala sakit telah menggerogoti jasad beliau.

حَتَّى إِذَا كَانَ يَوْمُ الِاثْنَيْنِ وَهُمْ صُفُوفٌ فِي الصَّلَاةِ، فَكَشَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتْرَ الْحُجْرَةِ يَنْظُرُ إِلَيْنَا، وَهُوَ قَائِمٌ، كَأَنَّ وَجْهَهُ وَرَقَةُ مُصْحَفٍ، ثُمَّ تَبَسَّمَ يَضْحَكُ، فَهَمَمْنَا أَنْ نَفْتَتِنَ مِنْ الْفَرَحِ بِرُؤْيَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Ketika masuk hari Senin,
 saat itu para sahabat sedang duduk berbaris-baris menunggu shalat. 
Tiba-tiba Nabi shallallahu’alaihiwasallam membuka tirai pintu rumahnya untuk melihat kami.
 Beliau berdiri, wajahnya (bersinar indah) bagaikan kertas mushaf. Lalu beliau tersenyum bahagia.
 Hampir saja kami bubar karena amat bergembira melihat Nabi shallallahu’alaihiwasallam.

Itulah Rasul kita.
Dengan cinta ia tersenyum.
Dengan kebaikan ia bertutur kata.
Dengan kesabaran ia melalui ujian hidup.



Pekanbaru 10 ramadhan 1440
 Aozora.F

Komentar

Postingan Populer