Angan - Angan Semata
Cermin tua yang telah lama kau tinggalkan kini mulai berdebu..
Setahun lalu engkau berdiri dihadapannya menatap bayanganmu..
Kini sudah tak lagi jernih, debu tebal menghalangi pandanganmu..
♡♡♡
Kopi panas yang engkau pesan sejam lalu..
Mulai mendingin..
Engkau masih sibuk dengan dua buah croissant yang disediakan di meja makan mu..
♡♡♡
"Mereka yang telah memutuskan untuk memiliki sesuatu"
Seperti membeli cermin atau memesan secangkir kopi.
"Ia akan menjaganya"
Karena kebutuhannya untuk merapikan diri atau memberikannya energi untuk beraktivitas hari itu.
"Sampai ketika ia lalai"
Disini manusia terbagi menjadi dua :
Mereka yang tetap berkaca di cermin berdebu dan meminum kopi dingin.
Dan mereka yang mengganti kaca berdebu serta memesan kopi panas yang baru.
Tak ada yang salah dari kedua sikap diatas.
Yang pertama ia mengganti yang lama dengan sesuatu yang lebih baik, dan perubahan kepada yang lebih baik merupakan nilai positif.
Yang kedua ia mempertahankan apa yang masih ia miliki. Bisa jadi dengan kembali merawatnya cermin itu masih bisa dipakai. Walaupun meneguk secangkir kopi dingin tak senikmat ketika ia masih hangat.
Dalam hidup, untuk memberikan nilai adalah semudah engkau melihat dengan kaca mata positif. Namun, kadang para turis mulai bosan memandang dari balik kaca mata. Dan akhirnya melihat langsung dengan mata.
Begitu pula ketika kita melihat sesuatu yang tidak kita sukai, kadang kita berhusnudzon dan kadang pula kita lelah dan berhenti memasang prasangka baik kita.
Atau, ada yang memasang angan - angan tanpa usaha sama sekali.
Menganggap matahari akan terbit di timur selamanya, atau berharap kopi akan kembali menjadi panas dengan sendirinya.
Ya angan angan itu juga terkadang yang membuatmu terluka parah disaat melawan musuh kenyataan.
Terlalu berharap, kemudian tidak terlaksana, lalu kecewa dan akhirnya terluka.
Namun tak mengapa dengan luka, asal engkau keluar darinya sebagai pemenang dan juara.
Engkau mendapatkan pelajaran berharga.
Baik cermin, kopi, atau manusia.
Ketika engkau telah memilih dia.
Untuk menjadi pasanganmu atau sahabatmu, maka ketika engkau mulai tersibukkan dari nya, membentangkan jarak dengannya, meninggalkan komunikasi dengannya, maka jangan heran ketika engkau bertemu dengannya setelah sekian lama, dia sudah tak lagi seperti dulu. Harapan yang engkau berikan kepada seseorang, berusahalah untuk menjaganya, mengikatnya dengan ikatan yang paling kuat.
Apa itu?
Jika engkau hamba yang sadar dengan kelemahanmu. Maka engkau akan titipkan semua yang engkau cintai, yang engkau benci, harapan mu, rasa takutmu, impianmu, kekhawatiranmu pada satu tempat saja.
Dimana itu?
Jika engkau benar benar ingin menjaga mereka yang engkau cintai..
Ikat dengan DOA dan titipkan semua pada ALLAH ta'ala.
Niscaya kamu tidak akan kecewa.
Pekanbaru kota bertuah
06 Ramadhan 1440
Aozora.F
Komentar
Posting Komentar